Selasa, 15 Januari 2013

senja, hujan, secangkir kopi, dan kamu rindu

Senjaku hilang separuh, kopi gelas ketigaku masih penuh. Tegukan kedua, baru tersadar kopi kali ini sedikit kelebihan gula, ah, aku kurang suka.

Hujan di luar cukup deras untuk menerbangkan anganku yang sempat tertahan.

"Adakah cinta yang lebih baik melebihi ini?"
Barangkali ada, entahlah. Sebab yang aku tahu, yang terbaik adalah caraku mencintaimu. Tidak yang lain. Perlahan, diam, bahkan ketika hatiku menjerit, bibirku kelu tak mau tahu, yaa seacuh itu.

Tegukan ketiga, manis pekatnya sudah tak ku hirau lagi. Aku lebih mencemaskan hati yang semakin lama semakin terasa getir, menahan sabar menanti takdir, akan apa kelak yang ia dapat dalam penantian paling akhir.

Kesetiaan, siapa yang tahu. Siapa peduli dengan pertahanan sekuat ini, se-mengagum-kan ini.
Tegukan terakhir, hujan sedikit reda, senja benar-benar telah pergi. Aku bangkit berdiri, perlahan meninggalkan setumpuk gelas kosong yang menyisakan sepi.

Aku menyadari, bahwa hingga hari ini cinta yang ku punya belum jua menemukan pemiliknya.
Tapi aku selalu mengharapkan senjaku itu kamu yang selalu indah diwaktu yang tepat ♪ ♥

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds